Kamera pengawas atau kamera CCTV berfungsi untuk menangkap gambar dalam area jangkauannya. Namun kamera CCTV tidak dapat berfungsi secara utuh tanpa komponen lainnya. Sebelumnya telah di bahas tentang beberapa komponen yang sangat penting seperti DVR, Hardisk dan Monitor CCTV. Namun ada komponen yang bermain dibelakang layar yaitu catu daya atau yang lebih sering di dengar dengan nama power supply. Jika power supply tidak memberikan sesuai yang dibutuhkan seperti tegangan (volt) dan kuat arus (amper) maka kamera pengawas tidak akan bekerja secara maksimal. Sehingga para produsen CCTV selalu menyertakan power supply dalam setiap paket CCTV. Hal ini bertujuan untuk menjamin kualitas produk yang ada.
Selain power supply dan catu daya, banyak juga yang menyebutnya adaptor. Secara umum adaptor yang digunakan seperti adaptor yang menggunakan switching dan adaptor yang menggunakan travo linier. Perangkat adaptor berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik (ac) menjadi arus searah (dc). Jika tegangan listrik bolak-balik 220 volt. Adapun jenis adaptor atau power supply CCTV sebagai berikut :
- Power Supply Eksternal Adaptor
Instalasi pemasangan dengan cara ini biasanya sering pada instalatir CCTV pemula gunakan karena pemasangannya tidak terlalu sulit. Penempatan power biasanya persis disebelah kamera CCTV sedangkan sumber listriknya langsung menyambung ke stop kontak terdekat.
- Kekurangan : Pada sistem tipe ini apabila terjadi loss power atau mati aliran listriknya maka kamera tidak dapat Anda gunakan. Biasanya ketika loss power ini tampil pada DVR Anda maka teknisi akan datang ke tempat kamera terpasang untuk memeriksa jaringan.
- Kelebihan : Kebutuhan kabel power yang relatif sedikit.

2. Power Supply Over Internet (POE)
Sistem pada Power Supply Over internet (POE) ini dipasang jika Anda memakai CCTV berjenis network kamera atau yang sering kita dengar dengan IP CCTV atau IP Camera. Sistem jaringan pada Power Supply ini di adopsi dari switch yang telah dilakukan injeksi dengan power supply menggunakan kawat cadangan pada UTP Cat5 atau Cat6 pada pin 4,5,7,8 dengan sistem double twin. Sistem double twin yaitu 2 kawat untuk 1 polaritas yang biasanya 4,5 adalah (+) dan 7,8 adalah (-), atau bisa juga injeksi dari eksternal power adaptor yang terpasang dekat tempat pemasangan Switch atau Hub. Jarak kabel UTP ini biasanya hanya dibawah 100 meter saja.
- Kekurangan : Hampir tidak menemukan kekurangan dalam hal ini
- Kelebihan : Budget menjadi lebih hemat karena membutuhkan kabel yang lebih sedikit dalam mengimplementasikan baik untuk network kamera ataupun analog kamera. Kemudian dikombinasikan dengan UTP balur yang bertujuan untuk mengubah impedansi kabel UTP yang semula dari 100 ohm kemudian berubah menjadi 75 ohm sehingga dapat dijadikan menjadi penghantar data signal video gambar komposit kebagian DVR yang berada di ruang kontrol.

3. Power Supply Tersentralisasi
Untuk power supply yang satu ini dilakukan pemasangan tersentral seperti namanya. Hal ini sama dengan server yang ditempatkan diruangan khusus yang dilengkapi dengan UPS, stvolt, pendingin ruangan dan sebagainya. Lalu client akan terkoneksi bersamaan ke server tersebut. Power supply tersentralisasi memiliki sistem jaringan dimana kabel power baik DC maupun AC memiliki sistem connection yang terpusat diruang kontrol kamera CCTV.
- Kekurangan : Memerlukan kabelisasi yang panjang, untuk panjang dari kabel power yang dibutuhkan tergantung jarak antara ruang kontrol dan tempat kamera CCTV dipasang.
- Kelebihan : Memudahkan dalam pengontrolan kondisi power kamera. Jika ada power yang putus atau rusak sekring pengamannya maka hanya perlu datang ke lokasi kamera tersebut.

Jika Anda berminat memasang CCTV untuk keperluan apapun, dapat menghubungi kami di nomor 0812-8318-4758. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat kepada Anda terkait CCTV dan mempercayakan CCTV kepada ahlinya. Terima kasih.